17 Maret 2009

cerpen 3 telur

Dahulu kala di sebuah pantai hiduplah pasangan suami istri,mereka manusia loh (penting ya),tinggal di sebuah gubuk reyot yang setiap waktu bisa saja menjadi mangsa ombak pasang,wedew,serem ya,yaudah aq terusin lg,setiap pergi mencari ikan di laut,mereka jarang dapet ikan,tidak seperti nelayan lainnya,padahal mereka tu udah susah payah langsung terjun ke laut renang n nangkap ikannya dengan tangan mereka sendiri loh,gak seperti nelayan lainya yang cuma isa di atas perahu n nebar jaring,eist tapi mereka tu pekerja keras apa bodoh ya?hahahahahaha,ok lanjut,karena kehidupan mereka gak berubah-berubah akhirnya mereka kirim sms primbon yg saat ini lagi trend,dan ternyata dilihat dari weton mereka,mereka gak cocok kerja di air,dan mereka sepakat meninggalkan pantai untuk kerja ke kota

Di kota,kehidupan mereka tidak juga membaik,ternyata kehidupan di kota lebih kejam dari pembunuhan,selanjutnya mereka berdua mencoba mencari alternatif laen dengan mengunjungi layanan dukun terdekat,dan sampailah mereka di sebuah klinik perdukunan terbesar di kota itu,keren juga sih di klinik itu ternyata memiliki banyak dukun2 spesialis bahkan bisa juga layanan online,keren juga dukun nui,hehehehehe,setelah konsultasi tentang masalah mereka,mereka diberi resep yang harus di tebus di apotek dukun2 terdekat,dan ternyata resep itu hanyalah 3 buah telur mata sapi,dengan aturan pakai pecahin telur dan make a wish,maka permintaan akan terkabul,hanya saja,terbatas 1 telur,1 permintaan.

Mereka sangat senang sekali,kesempatan buat jadi kaya uda di depan mata,mereka jalan pulang dengan riang gembira,sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun,(penting juga ya?),dan ketika uda di rumah mereka,sang istri tersandung meja,dan 1 telur jatuh gak sengaja dan pecah,si istri yang notabene latah pun dengan repon alaminya ngucapin kata2 latahnya "titit kuda",dan tiba2 suasana jadi hening,hening,hening banget,dan bersamaan dengan bunyi petir kentut mereka,maka bermunculan lah banyak titit kuda di rumah mereka,bahkan di tubuh mereka,mereka uda mirip dengan gurita bertentakel titit kuda,ternyata telur yang tak sengaja pecah itu telah mewujudkan ucapan latah sang istri tadi,peh horor banget dech,ini,bisa kena UUD anti pornografi dech pokoknya,karena gak mau dikira orang monster titit kuda,akhirnya mereka memecah 1 telur lagi dan make a wish "hilangkan semua titit",dan suasana kembali hening lagi,hening,dan hening banget,dan tratatatatatata,hilanglah semua titit2 itu,mereka lega banget,masalah mereka dengan titit udah kelar dan mereka masih punya 1 telur lagi buat jadi kaya,tapi tiba2 sang suami merasa ganjil,ada yang salah dengan celananya,dan astaga bersamaan dengan make a wish mereka tadi,titit sang suami juga ikut hilang,ya akhirnya mereka diantara 2 pilihan,memecah telur terakhir dan meminta mereka jadi kaya,ato meminta titit sang suami kembali lg,sungguh pilihan yang sulit,tapi karena rasa sayang sang istri,maka telur pun dipecahkan lagi dan dia meminta titit sang suami kembali seperti sedia kala,meskipun dengan kata lain mereka gak bisa jadi kaya,TAMAT


yup,namanya juga cerpen pasti ya pendek,hehehehhee,maap ya kl di cerpen saya tadi banyak bermunculan kata titit,jangan negatif,positip aja ya,ambil hikmahnyaaja ya,hehehehe,oke tetep semangat,pesan saya jangan mengucapkan kata2 yang aneh saat anda memecah telur,hahahahahaha,keep smyle,smyle again,but dont smyle alone,hohohoh

16 komentar:

None mengatakan...

wes wes,,kown iku Sin Sin!kmuh iku,,aneh aneh ae,,koyok bel motor titittttttttttt

tYas mengatakan...

jiahahahahhaha,,,

aAHAHAHHAHAHAHAHAH,,,

*maap,, saya kelepasan..

tYas mengatakan...

kalo emang takdir ya takdir,,
tapi selama manusia mau berusaha memperbaiki hidup nya dengan kerja keras dan usaha sendiri,, Insya Allah kehidupan ini jauh lebih baek dari kemaren,,

*berasa jadi penasehat hukum,, loh??

J O N K mengatakan...

hohohoho, sakit perut nihhh hahahahahahaha

seefff bro,,,,

Anonim mengatakan...

inget titit kuda inget sate torpedo

Anonim mengatakan...

hehe...
untung telurnya 3..
kalo 2????
hehe..

Cebong Ipiet mengatakan...

wew....ini blogger classic yak yg masih pke html hehehehehhehe...

Dimas Gilang mengatakan...

krain mah cerpen kayak gimana..,

dasar sinoooooooo.....

secara kerangka dn ide sih sebenernya ga terlalu orisinil (udah sering cerita yang kayak gini)

yah nilai 6.5 deh..wkwkwkw...

Zippy mengatakan...

Ih, jorok ah...
Gue kan lum cukup umur buat dgr kata "titit", kyakakakakak....

Unknown mengatakan...

seep coy

Anonim mengatakan...

uppppzzzzzzzz....

mo jadi penulis cerpen pak....

bagus juga tuh kalo dibikin sinetron...

wkwkwwk....ets tp jgn ngebayangin adegannya

Cebong Ipiet mengatakan...

maap..fast reading hehehehhehe :D

dzury sang idiot beraksi mengatakan...

wew!

ikutan komen,
tp gag tau komen apaan,

orng lom baca. . .?!

Ajeng Sueztika Constitusia mengatakan...

blogwalking :)

tyo gonggong mengatakan...

gw udah pernah dengr cerita ini sebelmnya, tapi ending fersi gue begini:
si istri akhirnya minta tititnya sang suami dibalikin trus ukurannya minta digedein!!
gthu lebh mantap...

jemiro mengatakan...

hahah, dasar, cerpenya hehehe
mungkin sudah ditakdirkan :)
salut sama istrinya (istrinya juga mikir2 kali yah ahahhahahaa)